Pentingnya
Sarapan Pagi dan Gizi Seimbang
Penulis :
Aditya Dwiansyah ( SMPN 3 Tebo )
Sesibuk
apapun Anda harus dapat menyempatkan waktu untuk sarapan karena sarapan
merupakan bahan bakar bagi tubuh sehingga energi tubuh akan terpenuhi sepanjang
hari. Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari.
Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi.
Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dan sangat dianjurkan untuk
dipenuhi, karena alasan kesehatan. Dianjurkan menyantap makanan yang
ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
yang memiliki kadarserat
tinggi dengan protein yang
cukup namun dengan kadar lemak rendah
Bagi kebanyakan
masyarakat sering menyepelekan betapa pentingnya sarapan di pagi hari, berbagai
alasan sering dijumpai pada masyarakat kita, terlambat bangun yang berakibat
tidak ada waktu untuk menyiapkan sarapan di pagi hari dan akhirnya kita lalai
untuk melakukan asupan energi untuk mengawali aktifitas kita.
Padahal sarapan itu penting untuk
meningkatkan konsentrasi belajar dan bekerja.
Selain menambah energi,berikut
beberapa alasan alasan mengapa aktivitas sarapan itu penting dilakukan :
Meningkatkan sistem imun
Meningkatkan sistem imun
Penelitian lainnya menyatakan jika
sarapan pagi mampu membuat Anda terhindar dari risiko serangan penyakit flu.
Seperti yang diketahui, flu biasanya disebabkan oleh sistem kekebalan yang
rendah.
Panjang umur
Panjang umur
Berbagai manfaat dari sarapan sudah
disebutkan. Jika disimpulkan, sarapan secara tidak langsung membantu Anda untuk
memperpanjang usia.
Menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan
Sarapan membantu sistem metabolisme
bekerja secara stabil. Sehingga pembakaran lemak akan berjalan dengan maksimal,
berat badan pun mampu menurun.
Menjaga kesehatan jantung
Banyak penelitian
yang menyebutkan sarapan penting bagi kesehatan jantung. Sebab orang-orang yang
terbiasa sarapan punya kadar kolesterol yang rendah, ukuran yang lebih kecil,
dan kadar insulin yang stabil dalam darahnya.
Berbagai kajian di Indonesia menunjukkan 16,9 hingga 59 % anak sekolah dan remaja, serta 31,2 % orang dewasa tidak terbiasa dengan sarapan. Sementara berdasarkan analisis data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2010, sebanyak 44,6 % anak usia sekolah mengkonsumsi sarapan berkualitas rendah (di bawah 15 % kecukupan gizi harian). “Membiasakan sarapan bergizi dan tepat waktu penting dilakukan, terutama bagi anak usia sekolah. Fungsinya untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Dr. Rachmi Untoro, MPH.
Berbagai kajian di Indonesia menunjukkan 16,9 hingga 59 % anak sekolah dan remaja, serta 31,2 % orang dewasa tidak terbiasa dengan sarapan. Sementara berdasarkan analisis data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2010, sebanyak 44,6 % anak usia sekolah mengkonsumsi sarapan berkualitas rendah (di bawah 15 % kecukupan gizi harian). “Membiasakan sarapan bergizi dan tepat waktu penting dilakukan, terutama bagi anak usia sekolah. Fungsinya untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Dr. Rachmi Untoro, MPH.
Sarapan sehat
adalah sarapan yang dilakukan setiap hari sebelum pukul 9 pagi. Santapan ini
juga harus memenuhi 15% - 30 % kebutuhan
gizi harian. Apabila kebiasaan sarapan
tidak ditanamkan sejak dini, maka akan berdampak buruk pada kualitas generasi
penerus bangsa.
Selain mencegah rasa lapar saat berkegiatan di
sekolah, sarapan pagi terbukti bermanfaat penting bagi anak yakni anak mempunyai
kemampuan daya ingat (kognitif) yang lebih baik, memiliki daya juang belajar
dan konsentrasi atau perhatian yang lebih baik, mempunyai kemampuan membaca,
berhitung (matematika) dan skor kemampuan sejenis (bahasa & logika) yang
lebih baik, anak jarang sakit, anak memiliki stamina & disiplin yang lebih
baik. Sedangkan dampak buruk tidak sarapan yaitu memarginalkan gizi dan
kesehatan anak, memarginalkan stamina anak.menggagalkan penanaman
kebiasaan gizi seimbang,menggagaalkan pencapaian prestasi optimal
anak,pemborosan investasi pendidikan, menghambat peningkatan kualitas SDM
bangsa.
Banyak dari kalangan pelajar seperti
kita yang tidak menerapkan perilaku sarapan.
Dengan jam sekolah yang padat belum lagi jika ada tambahan pelajaran
atau ekstrakurikuler yang otomatis sangat menguras energi dan fisik kita.
Sehingga kita pun pulang dalam keadaan loyo dan mengeluh pusing. Akibatnya
sesampai di rumah kita langsung tidur sampai menjelang sore akibat kelelahan
karena tidak seimbangnya gizi dan tidak ada asupan energi ketika mengawali
aktivitas. Padahal setiap hari, anak usia
sekolah, terutama 7-13 tahun membutuhkan 1.800 kkal-2050 kkal, dan protein
45-50 gram untuk memenuhi gizi mereka. Sarapan pagi akan membantu meningkatkan
tumbuh kembang anak dan pengembangan potensinya.
Menurut
penelitian, anak yang biasa sarapan akan mendapat prestasi lebih bagus
dibandingkan anak yang tidak pernah sarapan. Selain itu, mereka lebih aktif
dari pada anak yang tidak sarapan karena asupan gizi mereka terpenuhi di pagi
hari untuk memulai aktifitas mereka. Oleh sebab itu, biasakanlah menyediakan
menu sarapan yang sehat bagi putra putri Anda setiap pagi, karena menu tersebut
sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan mereka. "Inilah yang sering diabaikan oleh orang tua. Kurang peduli
untuk memberi anaknya sarapan setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah,” kata
Prof. Hardinsyah.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB Bogor ini, sarapan mempunyai kontribusi penting dalam total asupan harian, yaitu sebanyak 15 % - 30%. Tidak sarapan, berarti tak memenuhi gizi seimbang. “Hal itu menunjukan bahwa sarapan merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan gizi seimbang dan penting bagi hidup sehat, aktif, serta cerdas,” ungkapnya.
Hardinsyah menambahkan dalam penelitian disebutkan bahwa 16,9 % - 59% anak sekolah, remaja dan orang dewasa Indonesia tidak sarapan. Khusus pada anak sekolah usia SD (6-12 tahun), sebanyak 44,6% yang sarapan memiliki kualitas gizi sarapan yang kualitas rendah. Ada anak-anak yang diberi sarapan, tapi menu nya ala kadar dan tidak memenuhi gizi seimbang, sehingga gizi sarapannya berkualitas rendah. Jadi, bangsa ini akan menghadapi dua kegagalan apabila anak-anaknya tidak sarapan. Pertama, kegagalan mengatasi kurang gizi dan kelebihan gizi. Kedua, kegagalan dalam pendidikan. Asupan gizi yang tidak seimbang di pagi hari karena tidak sarapan, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik, ketahanan fisik, serta kemampuan berfikir dan belajar anak sekolah menurun.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB Bogor ini, sarapan mempunyai kontribusi penting dalam total asupan harian, yaitu sebanyak 15 % - 30%. Tidak sarapan, berarti tak memenuhi gizi seimbang. “Hal itu menunjukan bahwa sarapan merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan gizi seimbang dan penting bagi hidup sehat, aktif, serta cerdas,” ungkapnya.
Hardinsyah menambahkan dalam penelitian disebutkan bahwa 16,9 % - 59% anak sekolah, remaja dan orang dewasa Indonesia tidak sarapan. Khusus pada anak sekolah usia SD (6-12 tahun), sebanyak 44,6% yang sarapan memiliki kualitas gizi sarapan yang kualitas rendah. Ada anak-anak yang diberi sarapan, tapi menu nya ala kadar dan tidak memenuhi gizi seimbang, sehingga gizi sarapannya berkualitas rendah. Jadi, bangsa ini akan menghadapi dua kegagalan apabila anak-anaknya tidak sarapan. Pertama, kegagalan mengatasi kurang gizi dan kelebihan gizi. Kedua, kegagalan dalam pendidikan. Asupan gizi yang tidak seimbang di pagi hari karena tidak sarapan, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik, ketahanan fisik, serta kemampuan berfikir dan belajar anak sekolah menurun.
Pada tanggal 8 Januari 2013
bertempat di gedung Krida Bakti Sekretariat Negara Republuk Indonesia Jakarta,
empat organisasi gizi dan pangan di Indonesia yaitu Perhimpunan Peminat Gizi
dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI),
Perhimpunan Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik
(PDGKI) dengan dukungan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia
(GAPMMI) mendeklarasikan PESAN yaitu Pekan Sarapan Nasional setiap
tanggal 14-20 Februari.
Dengan diadakannya deklarasi PESAN
ini diharapakan agar bisa menghimbau seluruh masyarakat untuk membiasakan diri
sarapan sehat dan gizi seimbang setiap hari dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang sehat, cerdas dan produktif.
Dalam penyusunan menu sarapan pagi, perlu
diperhatikan kelengkapan zat gizi yang dikandungnya terutama hidrat arang,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan juga serat tidak boleh ketinggalan.
a. Hidrat arang sangat
penting karena merupakan sumber utama gula darah. Setelah hidrat arang dicerna
oleh tubuh, dengan cepat kadar gula darah akan naik. Sayangnya tidak lama,
hanya bisa bertahan sekitar 2 jam saja.
b. Hanya sekitar 50% protein yang diubah
menjadi gula darah, tidak semuanya. Protein menjadi gula darah melalui proses
yang lebih kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama. Tetapi gula darah yang
berasal dari protein, bisa bertahan lebih lama, sampai 4 jam. Itulah sebabnya,
mengapa sarapan pagi perlu dilengkapi dengan protein yang cukup, agar rasa
kenyang dapat bertahan lebih lama.
c. Lemak juga penting,
selain sebagai sumber energi, lemak juga merupakan sumber asam lemak essensial, yaitu linoleat, linolenat, dan
arakidonat. Asam-asam lemak essensial
ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak. Lemak nabati pada umumnya lebih
banyak mengandung asam lemak essensial
dari pada lemak hewani, kecuali yang berasal dari kelapa. Minyak yang lebih
baik dipakai untuk membuat hidangan antara lain minyak jagung, minyak kedelai,
minyak bunga matahari, dan sebagainya.
d. Vitamin
dan mineral sangat penting untuk membantu kelangsungan pertumbuhan anak-anak.
Oleh karena itu, jangan lupa berikan buah-buahan dan sayuran. Selain itu
buah-buahan dan sayuran juga mengandung serat yang tidak kalah penting. Serat
dapat memberikan rasa kenyang dan juga dapat mempermudah buang air besar.
Dengan demikian sarapan pagi itu memang
penting, harus lengkap dan tidak asal-asalan. Tetaplah berpegang pada pola gizi
seimbang, dengan takaran hidrat arang sekitar 60-70%, protein 10-15%, dan lemak
20-30% dari total kalori hidangan sarapan pagi.
Tips
menu sarapan pagi:
a. Perkenalkan variasi
menu sarapan pagi sedini mungkin, supaya tidak membosankan dan untuk mendidik
anak agar kelak sudah dewasa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan menu
apa saja yang dihidangkan.
b. Tatalah hidangan sarapan
pagi anak seharmonis mungkin. Atur variasi warna, rasa serta porsinya sesuai
dengan selera dan kondisi anak, sehingga hidangan tersebut dapat menggugah nafsu
makannya.
c. Dengan memberikan variasi
menu sarapan pagi anak, dan memilih pola hidangan sesuai dengan gizi seimbang,
diharapkan anak lebih bergairah untuk menyantap hidangan sarapan pagi.
Para ahli gizi di AS menyarankan
untuk membuat makanan yang sederhana dan praktis namun sehat untuk dikonsumsi
buat sarapan pagi. Berikut beberapa contoh makanan yang bisa dicoba :
1. Sereal dengan susu ditambah buah segar.
2. Setangkap roti dengan selai kacang dan margarin ditambah yoghurt instant atau buah segar.
3. Anda bisa membeli pizza malam sebelumnya sehingga esok paginya tinggal dipanaskan saja. Beri anak Anda sepotong pizza ditambah buah.
4. Setangkap roti dengan selembar keju, selada dan saus tomat. Sertakan dengan segelas yoghurt instant.
1. Sereal dengan susu ditambah buah segar.
2. Setangkap roti dengan selai kacang dan margarin ditambah yoghurt instant atau buah segar.
3. Anda bisa membeli pizza malam sebelumnya sehingga esok paginya tinggal dipanaskan saja. Beri anak Anda sepotong pizza ditambah buah.
4. Setangkap roti dengan selembar keju, selada dan saus tomat. Sertakan dengan segelas yoghurt instant.
Pastikan Anda sudah kenyang saat sarapan sehingga bersemangat menjalani aktivitas. Dampak buruk
tidak sarapan terhadap kemampuan berfikir, kemampuan fisik dan masalah
kekurangan atau kelebihan gizi sudah seharusnya kita fahami tentang hal
tersebut. Dari segudang manfaat
sarapan pagi, masihkah Anda mengabaikannya? Aktivitas
sehari-hari bisa terganggu karena pola
hidup yang tidak sehat, apakah kita akan terus membiarkan bila hal ini terjadi
pada kita? Kesehatan tentu sangat mahal harganya, sedia payung sebelum hujan
artinya kita harus membiasakan sejak dini untuk pola hidup sehat dan gizi
seimbang. Dengan demikian kekurangan gizi akibat tidak sarapan pagi dapat
dicegah.
Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar